Artikel GuruBest Practices

Studi tentang rendahnya kemampuan komunikasi siswa dalam berdiskusi, presentasi, bertanya dan mengemukakan gagasan pada siswa kelas XI D

sebuah studi di SMK PPN Tanjungsari

 

STUDI KASUS

Tema: Rendahnya kemampuan komunikasi  siswa dalam berdiskusi, presentasi, bertanya dan mengemukakan gagasan

di SMK PPN Tanjungsari

 

Nama   : Dudy Surjadi

 

  1. Deskripsi Studi Kasus

Kurangnya Kemampuan atau kompetensi  siswa dalam berbicara didisaat belajar di kelas pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila merupakan suatu tantangan yang bisa mempengaruhi daya guna proses pendidikan. Siswa bisa jadi menghadapi hambatan dalam menyampaikan komentar ataupun gagasan mereka secara jelas serta terstruktur. Hal ini bisa diakibatkan oleh berbagai aspek, diantaranya kurangnya keyakinan diri, kurangnya pemahaman tentang Materi yang dipelajari, ataupun kurangnya kompetensi dalam menyusun perkata secara efisien.

 

Kurangnya kompetensi berbicara bisa menghalangi partisipasi siswa dalam dialog kelas, mempersulit mereka untuk mengartikan serta menganalisis konsep- konsep yang diajarkan, dan membatasi kompetensi mereka untuk mengemukakan komentar secara kritis. Dalam konteks Pendidikan Pancasila, kompetensi berbicara yang baik sangatlah berarti sebab mata pelajaran ini kerapkali mengaitkan dialog tentang nilai- nilai, norma, serta prinsip- prinsip moral yang lingkungan.

 

Dalam rangaka menanggulangi permasalahan ini, dibutuhkan pendekatan yang holistik. Guru bisa memberikan lebih banyak peluang untuk siswa untuk berlatih berbicara melalui dialog kelompok, presentasi, ataupun proyek kolaboratif. Tidak hanya itu, pelatihan dalam mengasah kompetensi berdialog serta menulis bisa diselenggarakan secara tertib. Mengelola lingkungan kelas yang inklusif serta menunjang agar siswa merasa aman dalam berekspresi. Penilaian atau evaluasi terhadap kompetensi berbicara siswa secara berdisaat pula dibutuhkan untuk mengenali pertumbuhan mereka serta membiasakan pendekatan pendidikan sesuai kebutuhan.

 

  1. Analisis Situasi

 

Rendahnya kompetensi komunikasi siswa pada waktu belajar di kelas mata pelajaran Pendidikan Pancasila, paling utama pada waktu berdialog/ diskusi, presentasi, bertanya, serta mengemukakan gagasan, menghasilkan suatu suasana yang mempengaruhi daya guna pendidikan. Sebagian aspek yang mungkin pemicu rendahnya kompetensi komunikasi ini perlu dianalisis secara mendalam:

 

  1. Kurangnya Latihan: Siswa kerap kali mempunyai kompetensi komunikasi yang terbatas sebab kurangnya latihan dalam suasana yang relevan. Disaat mereka tidak sering diberi peluang untuk berdiskusi ataupun berpartisipasi dalam presentasi, mereka tidak mempunyai ruang untuk mempraktikkan kompetensi berdialog serta mengemukakan pemikiran atau gagasan secara efisien.
  2. Kurangnya Kompetensi Menyimak atau mendengarkan : Kemampuan mendengarkan ini akan berpengaruh pula. Sehingga siswa bisa akan menemui kesulitan dalam menguasai instruksi guru ataupun dalam melaksanakan diskusi dengan baik, yang pada gilirannya pengaruhi kompetensi mereka untuk memberikan tanggapan dengan baik.
  3. Kurangnya Keyakinan Diri: Sebagian siswa bisa jadi merasa tidak aman ataupun kurang yakin pada diri sendiri dalam berdiskusi di depan kelas ataupun dalam mengemukakan pemikiran atau gagasan mereka kepada sahabat sekelas. Rasa khawatir atas penilaian negatif dari orang lain bisa membatasi kompetensi mereka untuk berbicara secara leluasa.

 

  1. Kurangnya Pemahaman Materi: Rendahnya pemahaman tentang Materi yang dipelajari bisa juga pengaruhi kompetensi siswa dalam mengemukakan pemikiran atau gagasan secara jelas serta terstruktur. Disaat siswa tidak menguasai konsep ataupun nilai- nilai Pancasila secara utuh, mereka akan mengalami kesulitan dalam mengemukakan alasan ataupun gagasan dengan baik.

 

Dalam analisis ini, perlu solusi untuk meningkatkan kompetensi komunikasi siswa dalam rangka menanggulangi beberapa aspek yang sudah disebutkan. Dengan memperbaiki kompetensi komunikasi siswa, mereka akan bisa lebih aktif ikut serta dalam proses pembelajaran, aktif dalam diskusi kelas, serta memaksimalkan pemahaman mereka tentang nilai- nilai Pancasila.

 

  1. Alternatif Solusi

 

Dalam rangka menanggulangi rendahnya kompetensi komunikasi siswa dalam Pembelajaran  Pendidikan Pancasila, khususnya dalam suasana diskusi, presentasi, bertanya, serta mengemukakan gagasan, diperlukan pertimbangan berbagai alternatif pemecahan yang komprehensif. Berikut ini diantara alternatif pemecahan masalah yang bisa diterapkan:

 

  1. Pelatihan Kompetensi Komunikasi: Menyelenggarakan program pelatihan kompetensi komunikasi yang terintegrasi dalam kurikulum Pendidikan Pancasila. Program ini mencakup bermacam- macam aspek komunikasi semacam berdiskusi atau berdialog di depan umum, menyimak secara aktif, menyusun alasan, serta mengemukakan gagasan secara efisien.

 

  1. Diskusi atau Dialog Terstruktur: Mengadakan diskusi kelas yang terstruktur dengan dipandu oleh guru. Guru sebaiknya memfasilitasi diskusi agar setiap siswa mempunyai peluang untuk berdiskusi, bertanya, serta mengemukakan pendapatnya dengan jelas. Tidak hanya itu, diskusi pun bisa difokuskan pada topik- topik kontroversial yang mendesak siswa untuk berpikir kritis serta mengemukakan alasan.

 

  1. Penugasan Presentasi: Membagikan tugas presentasi kepada siswa secara berkala. Dalam tugas ini, siswa dituntut untuk menyusun Materi presentasi, berlatih berdialog di depan kelas, serta menanggapi persoalan dari sahabat sekelas. Guru bisa membagikan umpan balik konstruktif untuk memfasilitasi siswa dalam meningkatkan kompetensi presentasi mereka.

 

  1. Pemberdayaan Siswa dalam Diskusi: Memaksa siswa untuk aktif dalam diskusi kelas dengan mengemukakan asumsi yang relevan serta mengajukan persoalan yang menantang. Guru bisa mengemukakan dorongan positif kepada siswa yang berpartisipasi aktif untuk membangun rasa percaya diri mereka.

 

  1. Pemanfaatan Teknologi Pendidikan: Menggunakan teknologi semacam platform pendidikan daring ataupun aplikasi mobile untuk melatih kompetensi komunikasi. Siswa bisa memakai teknologi ini untuk merekam serta mengevaluasi presentasi mereka sendiri, dan untuk berlatih berbicara dalam bermacam konteks.

 

  1. Kerja sama antar Siswa: Mengkondisikan kerja sama antar siswa dalam menuntaskan proyek- proyek kelompok. Dalam kerja kelompok, siswa hendaknya belajar untuk berdiskusi, merumuskan gagasan bersama, serta mengemukakan hasil kerja mereka secara kolektif.

 

Pelaksanaan berbagai alternatif pemecahan di atas secara konsisten serta terintegrasi akan membantu meningkatkan kompetensi komunikasi siswa dalam mata Pelajaran pendidikan Pendidikan Pancasila.

 

  1. Evaluasi

 

alternatif pemecahan untuk meningkartkan kompetensi komunikasi siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila mengambarkan efek positif. Pelatihan kompetensi komunikasi berhasil meningkatkan kepercayaan diri siswa serta memperbaiki kompetensi mereka dalam berdiskusi di depan umum. Tidak hanya itu, penyelenggaraan diskusi terstruktur serta tugas presentasi memberikan peluang kepada siswa untuk berlatih mengemukakan gagasan mereka dengan jelas serta efisien. Tetapi, masih dibutuhkan upaya lebih lanjut dalam meningkatkan kompetensi menyimak siswa dan dalam merumuskan persoalan yang relevan. Diperlukan pula atensi khusus terhadap pemanfaatan teknologi pendidikan untuk memberikan latihan yang lebih interaktif serta memfasilitasi siswa untuk berlatih secara mandiri. Pada saat alternatif pemecahan yang telah dilaksanakan maka hal ini menjadi  landasan yang baik untuk metingkatkan kompetensi komunikasi siswa, namun diperlukan  upaya berkelanjutan serta penyesuaian agar hasil yang dicapai bisa lebih maksimal.

Artikel Lainnya

Back to top button

Silahkan klik untuk menyampaikan pertanyaan Anda. ^^

Ada yang ingin Anda tanyakan?
Close
Close