Penguatan kompetensi teknis (technique) dan kepribadian (personality) yang diisi nilai-nilai karakter positif sebagaimana diamanatkan pada Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, khususnya pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang lulusannya disiapkan untuk memasuki dunia kerja serta sebagai muara sasaran pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) tercantum dalam program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Dunia Usaha (DU), Dunia Industri (DI) atau DUDI/IDUKA, baik lembaga pemerintah maupun bukan pemerintah.
Proses pembelajarannya diselenggarakan berbasis aktivitas secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik, serta memberikan ruang untuk berkembangnya keterampilan abad 21 yaitu kreatif, berpikir kritis, penyelesaian masalah, kolaborasi, dan komunikasi yang memberikan peluang bagi pengembangan prakarsa dan kemandirian sesuai dengan minat, bakat dan perkembangan psikologis peserta didik.
Praktek kerja lapangan dilaksanakan untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan kompetensi. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan peserta didik saat praktik kerja lapangan, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik menghayati dan mengamalkan untuk menginternalisasi nilai-nilai positif “keduniakerjaan”, dalam membangun pribadi peserta didik yang berkarakter (PP No. 87 Tahun 2017).
Kegiatan praktik kerja lapangan dilaksanakan di Kampus Sekolah didasari oleh kondisi saat sekarang yang masih belum bebas dari Pandemi-19, sehingga untuk mengeleminir penularan serta terjangkitnya Covid-19, melindungi pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, serta memudahkan dalam menyampaikan materi pelajaran adaptif dan normative yang masih terlewat, maka PKL tahun pelajaran 2021/2022 dilaksanakan di kampus sekolah dengan tetap mendatangkan pelaku usaha (IDUKA) ke sekolah.
Pengembangan Program Prakerin (praktek kerja industri) atau PKL (praktek kerja lapangan) berbasis Work Based Learning (WBL) atau pembelajaran berbasis tempat kerja. Karen Evans (2013:149) menjelaskan bahwa WBL adalah akar hubungan antara manusia dan sosial dalam proses kerja dan belajar. WBL yang dikembangkan di SMK PPN Tanjungsari difokuskan dalam bentuk On The Job Training (OJT) yang merupakan latihan di tempat kerja atau disebut juga dengan instruksi langsung, peserta didik akan melakukan latihan bagaimana melaksanakan tugas dan bagaimana menyelesaikannya sesuai arahan dan petunjuk dari pembimbing berdasarkan kesepakatan.
Pengembangan lebih lanjut dari program PKL berbasis Work Based Learning (WBL) dalam bentuk OJT dilaksanakan secara terintegrasi dengan mata pelajaran normatif dan adaftif (tematik) sebagai alternatif pendalaman materi-materi pelajaran yang sedikit atau belum tersampaikan pada semester-semester sebelumnya, sehingga siswa akan mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya terutama kehidupan bermasyarakat dalam mewujudkan generasi milenial yang tanggap teknologi dan perubahan dalam memasuki era industri 4,0. Ini merupakan terobosan SMK PPN Tanjungsari dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan PKL dan menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi yang sangat kompeten setelah selesai melaksanakan PKL disertai peningkatan pengetahuan yang memadai.
Program ini terlaksana apabila semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan program ikut berpartisipasi serius dan sesuai petunjuk program pengembangan. Pelaksanaan PKL berbasis WBL Tematik ini dimulai dengan tahapan-tahapan antara lain:
- Coaching Clinic (Cc)
Cc dilaksanakan antara pihak sekolah (panitia, ketua kompetensi keahlian dan para Wakasek), pembimbing dan peserta didik yang membicarakan semua hal terkait pelaksanaan PKL Berbasis WBL Tematik seperti kompetensi yang telah dan belum diajarkan serta kesesuaianya dengan kompetensi yang akan dilakukakan selama PKL, bahan dan peralatan yang diperlukan, jenis kegiatan, rencana analisis usahatani serta materi normatif dan adaftif yang terintegrasi dan akan dilaksanakan selama PKL.
Kompetensi yang akan diajarkan adalah yang sesuai dengan jenis kegiatan dan relevan dengan kurikulum sekolah serta tercantum dalam SKKNI. Berdasarkan couching clinic, pembimbing memberikan tugas semacam On The Job training (OJT) pada peserta PKL. OJT adalah suatu proses latihan yang terorganisir baik dilakukan individu maupun kelompok untuk meningkatkan kemampuan, wawasan, keterampilan, pengetahuan, sikap kerja dan kebiasaan pekerja dalam suatu perusahaan atau karakter budaya kerja. OJT dilakukan dengan bimbingan dan pengawasan dari pembimbing yang berpengalaman atau seorang supervisor atau guru (Sumantri, 2000).
Hasil couching clinic disepakati bersama antara pembimbing dan peserta PKL sehingga dipahami apa yang akan dilakukan saat PKL serta harus tertuang dalam bentuk RKU (Rencana Kegiatan Usaha) (form layout terlampir).
2) Observation
Pengamatan dilakukan oleh guru pembimbing bersama-sama peserta PKL saat survey lapangan dan dimonitoring oleh unsur kompetensi keahlian masing-masing. Masukan terkait teknis pelaksanaan PKL berdasarkan hasil pengamatan disampaikan oleh pembimbing serta unsur kompetensi keahlian kepada peserta PKL untuk melengkapi kekurangan RKU dan lebih menyempurnakan lagi kesiapan dalam pelaksanaan PKL Berbasis WBL Tematik.
3) Approximating
Meniru tindakan dilakukan oleh peserta PKL atas arahan pembimbing sesuai dengan job description yang telah disepakati. Pembimbing terlibat langsung dalam setiap tahapan kegiatan PKL dan bertanggung jawab penuh terhadap terlaksanakan kegiatan PKL di lapangan.
4) Work with Assistance and Supervision
Kerja dengan bantuan dan pengawasan bagi peserta PKL oleh pembimbing agar apa yang dilakukan sesuai dengan On The Job Training (OJT). Pembimbing membuat laporan berupa jurnal kegiatan harian (form journal terlampir) dan dilaporkan ke panitia setiap akhir pekan.
5) Self-directed learning
Kerja mandiri adalah tahapan penyelesaian job description yang telah diberikan secara indivindu maupun kelompok peserta PKL sesuai dengan kemampuan masing-masing dan hasilnya dievalusi oleh pembimbing disertai arahan perbaikannya.
6) Actualization and Exploration
Aktualisasi dan eksplorasi bagi peserta didik untuk membuktikan kemampuannya dirinya dalam melaksanakan tugas-tugas praktik agar menghasilkan sesuatu sesuai RKU yang telah disepakati. Kegiatan PKL meliputi kegiatan kompetensi sesuai RKU (kerja pengalaman / KP) dan kompetensi yang diintegrasikan dengan mata pelajaran normatif dan adaptif (integrasi dan partisipasi masyarakat / IPM).
7) Competence Test
Uji kompetensi dilakukan untuk melihat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dipelajari dan dilaksanakan selama melaksanakan PKL. Bentuk dan teknik uji kompetensi sepenuhnya ditentukan oleh pembimbing dengan sepengetahuan dan pengawasan dari Panitia PKL dan unsur Kompetensi Keahlian masing-masing. Peserta PKL membuat laporan secara kelompok sesuai dengan kompetensi yang dilaksanakan selama PKL dan dipertanggungjawabkan pada saat uji kompetensi.
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan (a) program bersama antara sekolah (SMK) dengan DUDI/IDUKA yang diorganisasikan oleh bidang Hubungan Industri dan Manajemen Mutu (HUBID) sekolah atau pelaksanaan kegiatannya di sekolah dengan melibatkan dan pengawasan dari DUDI/IDUKA sesuai kompetensi keahliannya; (b) program pendidikan dilaksanakan di dua tempat yaitu di sekolah dan di DUDI/IDUKA sesuai dengan program keahlian masing masing siswa. Penyelenggaraan PKL di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK PPN) Tanjungsari Tahun Pelajaran 2021/2022 Semester Ganjil untuk kelas XII dilaksanakan di sekolah dengan melibatkan DUDI/IDUKA dan atau lembaga keprofesian terkait untuk kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikutura (ATPH), Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), Agribisnis Ternak Ruminansia (ATR), Agribisnis Perikanan Air Tawar (APAT), dan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) dengan tema “Penguatan Visi dan Misi Sekolah melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Berbasis Work Based Learning (WBL) Tematik dalam meningkatkan kemampuan peserta didik berkarakter” untuk mewujudkan Visi SMK PPN Tanjungsari yaitu terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian yang cerdas, profesional, berkarakter, berkinerja tinggi, mandiri, dan kompetitif secara nasional dan internasional.
Jumlah peserta PKL sebanyak 374 siswa terdiri atas 191 orang laki-laki dan 183 orang perempuan) (daftar peserta terlampir), terdiri atas :
1) Kompetensi ATPH 166 orang (L. 90 orang; P. 76 orang);
2) Kompetensi ATP 64 orang (L. 46 orang; P. 18 orang);
3) Kompetensi ATR 31 orang (L. 24 orang; P. 7 orang);
4) kompetensi APAT 53 orang (L. 27 orang; P. 26 orang); dan
5) kompetensi APHP 60 orang (L. 4 orang; P. 56 orang).
Guru pendamping sebagai pembimbing kegiatan PKL sebanyak 48 orang tenaga pendidik produktif, normatif dan adaptif dengan waktu pelaksanaan mulai dari tanggal 20 September 2021 sampai dengan 26 Nopember 2021 (60 hari atau setara dengan 400 jam hari kerja. Selain itu juga melibatkan pembimbing IDUKA yang datang ke sekolah dan sekaligus sebagai guru tamu dari setiap kompetensi keahlian.