Artikel GuruBest Practices

Rendahnya disiplin siswa pada awal Pembelajaran

STUDI KASUS

Tema:            Rendahnya disiplin siswa pada awal Pembelajaran

Nama    : Dudy Surjadi

  1. Deskripsi Studi Kasus

Kurangnya disiplin siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila di kelas XI G Kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan SMK PPN Tanjungsari menjadi masalah yang cukup signifikan. Ciri-ciri kurangnya disiplin siswa antara lain absen tanpa alasan yang jelas, keterlambatan masuk kelas, gangguan terhadap teman sekelas, kurangnya minat dan perhatian selama pelajaran berlangsung, serta kurangnya ketaatan terhadap aturan yang telah ditetapkan dalam lingkungan sekolah. Ketidakhadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran mencerminkan rendahnya tanggung jawab mereka terhadap proses belajar-mengajar. Keterlambatan masuk kelas dan gangguan terhadap teman sekelas mengganggu konsentrasi dan atmosfer belajar. Kurangnya minat dan perhatian selama pembelajaran mengurangi efektivitas pengajaran. Sikap tidak patuh terhadap aturan sekolah menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap nilai-nilai disiplin yang esensial dalam pendidikan. Kondisi ini memerlukan perhatian dan tindakan yang tepat guna untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti pembelajaran.

 

  1. Analisis Situasi

Kurangnya disiplin siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila di kelas XI SMK menunjukkan adanya beberapa faktor yang perlu dianalisis secara mendalam. Pertama, bisa jadi siswa belum melihat relevansi atau kepentingan mata pelajaran ini dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ini bisa disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dalam konteks praktis dan kehidupan sosial mereka. Kurangnya pemahaman ini dapat mengurangi minat siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

Kedua, pendekatan pembelajaran yang kurang menarik juga dapat menjadi faktor. Jika pembelajaran dilakukan secara konvensional dan kurang interaktif, siswa cenderung menjadi bosan dan kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran dengan serius. Kurikulum yang terlalu padat dan kurangnya variasi dalam metode pengajaran juga bisa membuat siswa kehilangan minat.

Selain itu, lingkungan sekolah dan suasana kelas juga dapat memengaruhi tingkat disiplin siswa. Jika lingkungan sekolah tidak mendukung disiplin dan aturan tidak ditegakkan secara konsisten, siswa mungkin merasa bahwa mereka bisa melanggar aturan tanpa konsekuensi yang jelas.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan holistik. Guru perlu membuat pembelajaran lebih relevan dan menarik bagi siswa, dengan mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan kehidupan nyata dan memperkenalkan metode pembelajaran yang inovatif. Selain itu, penting untuk memperkuat disiplin sekolah dengan menerapkan aturan secara konsisten dan memberikan sanksi yang sesuai untuk pelanggaran. Kerjasama antara guru, siswa, dan orang tua juga penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran yang efektif dan disiplin yang kuat.

 

  1. Alternatif Solusi

Untuk mengatasi kurangnya disiplin siswa dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila di kelas XI SMK, ada beberapa alternatif solusi yang dapat diterapkan secara efektif:

  1. Kesepakan Kelas
  • Dibuatkan kesepakan kelas dalam pembelajaran yang dibuat oleh guru dan siswa
  1. Peningkatan Kesadaran Nilai-nilai Pancasila:
  • Mengadakan kegiatan dan diskusi yang menyoroti nilai-nilai Pancasila dan relevansinya dengan kehidupan sehari-hari, terutama mengenai kedisiplinan.
  • Memperkenalkan studi kasus atau cerita inspiratif yang memperlihatkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam konteks nyata.
  1. Pembelajaran Berbasis Pengalaman:
    • Mengadakan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah atau institusi yang menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam praktiknya.
    • Mendorong siswa untuk terlibat dalam proyek atau kegiatan sukarela yang menggali nilai-nilai Pancasila secara praktis.
  1. Penguatan Hubungan Guru-Siswa:
    • Membangun hubungan yang lebih dekat antara guru dan siswa, sehingga siswa merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk mengikuti aturan.
    • Memberikan waktu bagi siswa untuk berbicara secara pribadi dengan guru jika mereka menghadapi masalah atau kesulitan yang memengaruhi disiplin mereka.
  1. Penerapan Sistem Reward dan Sanksi yang Konsisten:
    • Memberikan penghargaan atau insentif bagi siswa yang menunjukkan perilaku yang baik dan disiplin dalam pembelajaran.
    • Menerapkan sanksi yang jelas dan proporsional bagi pelanggaran disiplin, dengan memberikan peringatan terlebih dahulu sebelum menerapkan sanksi yang lebih berat.
  1. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat Sekitar:
    • Melibatkan orang tua dalam mendukung pembelajaran anak mereka di rumah dan memperkuat nilai-nilai Pancasila.
    • Mengajak tokoh masyarakat atau perwakilan komunitas lokal untuk berbagi pengalaman dan inspirasi tentang pentingnya disiplin dan nilai-nilai Pancasila.

 

  1. Evaluasi

Penilaian alternatif solusi untuk kasus kurangnya disiplin siswa dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila kelas XI SMK dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. Kesepakan Kelas : solusi ini efektif dalam mengatasi kurangnya disiplin siswa pada pembelajaran.
  1. Peningkatan Kesadaran Nilai-nilai Pancasila: Solusi ini efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Namun, keberhasilannya tergantung pada kualitas penyampaian materi dan keterlibatan siswa dalam diskusi.
  2. Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Solusi ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang nilai-nilai Pancasila, membuat pembelajaran lebih relevan. Namun, diperlukan perencanaan dan pengaturan yang cermat agar kegiatan tidak mengganggu jadwal pembelajaran.
  3. Penguatan Hubungan Guru-Siswa: Memperkuat hubungan ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Namun, diperlukan waktu dan upaya ekstra dari guru untuk membangun hubungan yang baik dengan setiap siswa.
  4. Penerapan Sistem Reward dan Sanksi yang Konsisten: Solusi ini memberikan insentif positif dan konsekuensi negatif atas perilaku siswa, mendorong disiplin. Namun, perlu konsistensi dan keadilan dalam penerapan aturan.
  5. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat Sekitar: Melibatkan orang tua dan masyarakat dapat memberikan dukungan tambahan dalam membentuk perilaku siswa. Namun, kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua serta koordinasi dengan masyarakat diperlukan.

 

 

 

Artikel Lainnya

Back to top button

Silahkan klik untuk menyampaikan pertanyaan Anda. ^^

Ada yang ingin Anda tanyakan?
Close
Close